Ketahuan Bawa 3 Satwa di Soetta Bikin Aktor Bollywood Jadi Tersangka

Ketahuan Bawa 3 Satwa di Soetta Bikin Aktor Bollywood Jadi Tersangka

Ketahuan Membawa 3 Binatang di Soetta Buat Aktor Bollywood Jadi Tersangka- Jakarta – Aktor Bollywood, Raama Mehra( 56) diamankan petugas Bea Cukai Lapangan terbang Soekarno- Hatta sehabis ketahuan bawa hewan sangat jarang ke dalam koper. Raama dikala ini diresmikan selaku terdakwa.

Raama Mehra diamankan pada Senin( 1/ 7) dikala hendak melaksanakan ekspedisi kembali kembali ke India. Ia ditilik sehabis petugas mencurigai koper miliknya dikala pemeriksaan ;x- ray.

Sehabis ditilik, nyatanya kopernya itu berisi 2 ekor burung cenderawasih serta seekor berang- berang. Dikala ini Raama Mehra masih dalam pengecekan petugas.

Dini Mula Kecurigaan Petugas

Kepala Kantor Bea- Cukai Soekarno- Hatta Gatot Sugeng Wibowo mengatakan awal mulanya, petugas mencurigai hasil citra X- ray suatu koper yang tercatat selaku bagasi pesawat Indigo Air dengan no penerbangan 6E- 1602 tujuan Mumbai, India.

” Atas kecurigaan tersebut, petugas setelah itu melaksanakan penindakan terhadap koper serta melaksanakan pemanggilan terhadap penumpang yang telah terletak di boarding room buat dicoba pengecekan terhadap benda bawaannya,” ucap Kepala Kantor Bea- Cukai Soekarno- Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, kepada wartawan di kantornya, Tangerang, Kamis( 4/ 7).

Petugas Bea- Cukai dan aviation security( avsec) setelah itu membuka koper tersebut dengan disaksikan oleh Raama. Dikala dibuka, nyatanya di dalam koper tersebut terdapat dua ekor burung cenderawasih serta seekor berang- berang.

” Mengalami satu ekor burung cenderawasih kuning- kecil( Paradisaea minor), 1 ekor burung cenderawasih botak Papua, serta 1 ekor berang- berang cakar kecil albino pada koper yang disamarkan dengan bermacam berbagai santapan, pakaian, tas tangan, serta mainan kanak- kanak, ialah dengan modus dicampur dengan beberapa barang yang lain,” paparnya.

Cenderawasih Dibius

Kasi Intel II Bea Cukai Soetta Martin berkata ketiga binatang itu dalam keadaan separuh sadar kala ditemui dalam koper. Petugas lapangan terbang menciptakan binatang sangat jarang itu sehabis mencurigai isi koper Raama Mehra yang tidak biasa kala masuk ke citra X- ray.

” Iya( masih sadar), kondisinya tidak mati, dugaan kita dalam kondisi separuh dibius, bukan bius total,” kata Martin

Raama Mehra memasukkan 2 burung cenderawasih itu ke sangkak rotan berdimensi dekat 40 x 50 centimeter serta 30 x 10 centimeter. Sebaliknya berang- berang albino dimasukkan ke kandang plastik berdimensi dekat 40 x 50 centimeter.

Aktor Bollywood Jadi Tersangka

Selaku data, cenderawasih merupakan tercantum salah satu hewan asli Indonesia yang dilindungi. Atas pelanggaran tersebut, Raama Mehra ditetapkan selaku terdakwa.

” Statusnya ke sesi penyidikan serta sudah diresmikan pelakon RM selaku terdakwa,” katanya.

Atas perbuatannya itu, ia dijerat dengan Pasal 102A Undang- Undang No 17 tahun 2006 tentang Pergantian atas Undang- Undang No 10 Tahun 1995 tentang Kepabeanan.

” Ia diancam dengan ancaman hukuman pidana optimal 10 tahun serta denda optimal Rp 5 miliyar,” kata Gatot.

Modus Operandi Aktor Bollywood

Petugas Bea- Cukai Lapangan terbang Soekarno- Hatta mengamankan aktor Bollywood Raama Mehra sebab bawa burung cenderawasih serta berang- berang di dalam koper. Hewan sangat jarang itu dimasukkan ke dalam koper yang dicampur dengan santapan sampai mainan.

” Modusnya ia, disamarkan ataupun dimasukkan ke koper, disamarkan dengan benda lain. Terdapat baju, santapan kecil, pula terdapat mainan kanak- kanak,” kata Kepala Kantor Bea- Cukai Soekarno- Hatta, Gatot Sugeng Wibowo, kepada wartawan di kantornya, Tangerang, Kamis( 4/ 7).

Raama diamankan dikala hendak kembali ke India dengan pesawat Indigo Air no penerbangan 6E- 1602, pada Senin( 1/ 7). Ia memasukkan koper ke dalam bagasi.

Hasil citra X- ray yang mencurigakan membuat petugas mengecek koper Raama. Sebab kecurigaan itu, petugas Bea- Cukai Soekarno- Hatta serta aviation security( avsec) Lapangan terbang Soekarno- Hatta mengecek koper tersebut.

” Dikala dicoba pengecekan terhadap koper yang ikut disaksikan oleh penumpang, mengalami satu ekor burung cenderawasih kuning kecil( Paradisaea minor), satu ekor burung cenderawasih botak Papua( Cicinnurus respublica), serta satu ekor berang- berang cakar kecil albino( Aonyx cinereus) pada koper yang disamarkan dengan bermacam berbagai santapan, pakaian, tas tangan, serta mainan anak false concealment,” ucap Gatot.

Cenderawasih Diamankan BKSDA

Ketiga binatang sangat jarang itu saat ini dalam penindakan Balai Konservasi Sumber Energi Alam( BKSDA). Nampak 2 burung serta satu berang- berang albino yang ditampilkan masih hidup.

Ada pula satu burung cenderawasih bercorak kuning kecil( Paradisaea minor), setelah itu satu burung cenderawasih warna gelap botak Papua( Cicinnurus respublica), serta satu berang- berang cakar kecil albino( Aonyx cinereus).

Plh Kepala Seksi Konservasi Daerah 2 BKSDA Adam Mustofa berkata burung cenderawasih tercantum binatang yang dilindungi. Cenderawasih tidak dapat dipelihara sembarangan.

” Burung cenderawasih masih jadi binatang sangat jarang yang wajib izin presiden perizinannya, itu sama status langkanya semacam komodo, harimau Sumatera, badak, owa. Jadi memanglah telah sangat jarang sekali sebab dibilang sangat jarang, penangkarannya susah, direkayasa genetik susah sekali, tingkatan stresnya juga besar,” ucap Terdapat Mustofa kepada wartawan di kantor Bea- Cukai Lapangan terbang Soekarno- Hatta, Kamis( 4/ 7).

Adam melanjutkan, dikala ini cenderawasih serta berang- berang dalam keadaan sehat. Grupnya telah mengecek langsung kesehatan hewan tersebut.

” Telah, regu dari PPS Tegal Alur kondisinya sehat, makanya tadi tidak boleh terdapat flash sebab tingkatan tekanan pikiran besar,” ucapnya.

” Sedangkan kita titip rawat di rehabilitasi di PPS Tegal Alur, nanti seumpama terdapat plot translokasi pelepasliaran, kami hendak koordinasi regu penyidik apakah butuh perizinan dari Kejaksaan,” lanjutnya.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *