Sehijau Apakah Piala Eropa 2024 di Jerman?- Jakarta- Masalah terbanyak berolahraga di masa krisis hawa, kata Pamela Wicker, Guru Besar Sosiologi Berolahraga di Universitas Bielefeld, Jerman, merupakan” kalau metode sangat ramah area merupakan dengan tidak menyelenggarakan kegiatan berolahraga sama sekali.” Tetapi begitu, ia senantiasa mendesak supaya penyelenggaraan turnamen terbuat” dengan metode supaya berkepanjangan secara area serta ekonomi.”
Seberapa gampang tuntutan Wicker dapat disimak pada hasil studiÖko- Institute Jerman, yang memprediksi Piala Eropa 2024 hendak memproduksi 500 ribu ton karbondioksida, setara dengan emisi tahunan 120. 000 kendaraan berbahan bakar fosil.
Sebanyak 80 persen emisi dibuat di zona transportasi, dengan 2 pertiga berasal dari ekspedisi hawa buat mengangkat pemain serta penggemar. Sementara itu, Jerman terkategori aktif mengkampanyekan ekspedisi kereta api selaku moda transportasi ramah hawa.
Keteledananan melalui jalan darat
Merupakan federasi sepak bola Swiss serta Portugal yang jadi tauladan dengan tidak memakai pesawat buat bawa pemain ke arena pertandingan, melainkan kereta api.
” Interrail pass Euro 2024 ialah tiket spesial, suatu produk eksklusif buat pemesanan tiket pertandingan serta berlaku buat ekspedisi kembali berangkat dari serta ke 32 negeri Eropa,” kata Silvia Festa, Senior Business Development Manager Eurail yang memasarkan tiket Interrail.
Tidak hanya itu, pemegang tiket pertandingan pula dapat memakai jaringan transportasi universal regional Jerman secara free sepanjang 12 jam satu hari.
” Aku pikir ini merupakan langkah awal yang sangat bagus,” kata Benja Faecks, ahli pasar karbon dari lembaga nirlaba Carbon Market Watch.
Walaupun menyongsong tiket kereta free, perisetÖko- Institute Hartmut Stahl berkata betapa pihak penyelenggara sudah melupakan peluang besar.
” Apa yang sepatutnya jadi pemecahan terbaik,” katanya,” merupakan tiket free di segala Jerman. Itu hendak jadi kemajuan nyata.”
Di sebagian kota penyelenggara, tercantum Berlin, Hamburg serta Leipzig, pengelola stadion tidak sediakan tempat parkir, demi menghindari pemirsa memakai kendaraan individu.
Infrastruktur serta energi
Asosiasi sepak bola Eropa UEFA pula sudah mendesak pembangunan infrastruktur berkepanjangan, tercantum memakai tenaga terbarukan di stadion serta kurangi pemakaian lampu sorot yang boros tenaga. Tidak hanya emisi, upaya sudah dicoba buat kurangi pemakaian air dengan menggunakan ulang grey water, air limbah rumah tangga yang tidak diolah serta belum terkontaminasi oleh limbah.
” Buat membuat kegiatan berolahraga besar ini lebih berkepanjangan, salah satu aspek kuncinya merupakan memakai infrastruktur yang terdapat, stadion yang telah terdapat, ataupun menggunakan apa juga yang telah dibentuk,” kata Pamela Wicker.
Jerman menemukan ponten baik sebab cuma memakai arena yang telah terdapat serta hendak senantiasa dilestarikan di masa depan. Kebalikannya, Qatar membangun 7 stadion baru buat Piala Dunia 2022, yang bagi riset Carbon Market Watch, menciptakan emisi CO2 sebesar 1, 6 juta ton. Jumlah tersebut 3 kali lipat dari ditaksir jejak karbon selama Piala Eropa 2024.
Pendanaan keberlanjutan sepak bola
UEFA pula telah mempersiapkan dana talangan karbon yang digunakan buat membayar€ 25 ataupun dekat Rp 440 ribu untuk tiap ton emisi CO2 yang dihasilkan sepanjang turnamen.
Dana yang bersumber pada proyeksi pra- turnamen hendak berjumlah€ 7 juta itu hendak digunakan buat menolong renovasi klub sepak bola pemula Jerman semacam buat membeli lampu sorot LED hemat tenaga, panel surya serta pompa panas.
Hartmut Stahl menyanjung inisiatif ini selaku alternatif terhadap skema kompensasi karbon yang menebus dosa emisi dengan membiayai proyek keberlanjutan di tempat lain di dunia.
Gagasannya, duit itu tidak lagi digunakan buat membeli sertifikat karbon, katanya.” Namun malah diberikan kepada klub- klub di Jerman sebab banyak sekali yang bermasalah dengan fasilitasnya sehingga wajib melaksanakan renovasi. Efisiensi tenaga jadi isu besar di situ.”
Tetapi dana sebesar€ 7 juta itu dikritik masih sangat kecil dibanding dengan pemasukan UEFA yang estimasi lebih dari€ 2 miliyar dari Piala Eropa di Jerman.
Insiatif masa depan
Tidak hanya emisi CO2, Alice Ainsworth dari organisasi nirlaba Carbon Trust berkata kalau para atlet pula berfungsi dalam menginspirasi para penggemar buat mempraktikkan pola hidup yang lebih ramah area.
” Bila Kamu memandang idola Kamu memilah buat kurangi mengkonsumsi daging ataupun memilah buat menjauhi ekspedisi dalam negeri ataupun menempuh kehidupan yang lebih ramah area, perihal ini bisa membagikan akibat positif yang sangat signifikan pada opsi style hidup penggemar,” kata Ainsworth.
Tetapi Wicker memperhitungkan tidak realistis buat mengharapkan pergantian besar dari suatu turnamen yang hanya berlangsung sepanjang 4 pekan.
” Piala Eropa tidak dapat membuat seluruh orang jadi lebih berkepanjangan dalam jangka waktu pendek. Tetapi, pasti saja, perihal ini bisa menghasilkan sebagian pergantian dini,” katanya.” Turnamen ini dapat jadi titik dini untuk banyak orang kala penyelenggaraannya mendominasi di media serta tv sepanjang satu bulan.”