Cerita Tragis Laki- laki Disekap 3 Bulan, Ditelanjangi sampai Makan Batu

Cerita Tragis Laki- laki Disekap 3 Bulan, Ditelanjangi sampai Makan Batu

Cerita Tragis Laki- laki Disekap 3 Bulan, Ditelanjangi sampai Makan Batu- Jakarta- Seorang laki- laki disekap sepanjang 3 bulan di suatu kafe di kawasan Jalur Pembelajaran Raya, Duren Sawit, Jakarta Timur. Korban bernama samaran MMR( 23) diucap hadapi penyiksaan oleh beberapa orang.

” Klien kami diprediksi sudah hadapi penyekapan, bullying, penyiksaan, teror, pengancaman, serta perampasan sepanjang nyaris 3 bulan,” kata kuasa hukum korban, Muhammad Normansyah, kepada wartawan, Selasa( 9/ 7/ 2024).

MMR diborgol serta diikat memakai kabel, ditelanjangi, serta hadapi pemukulan secara bergantian. Bagian badan korban pula terdapat yang terbakar, dijepit memakai tang potong, serta disundut. Parahnya, MMR dituntut makan batu kerikil serta puntung rokok, dan kepalanya dihantam memakai tabung gas 3 kilogram.

Normansyah berkata, penyekapan berawal dari aksi wanprestasi atas kerja sama jual beli mobil antara MMR serta terduga pelakon bernama samaran HRA. Keduanya diketahui bergaul baik serta korban juga dikira selaku orang yang pandai mengelola bisnis jual beli mobil.

Pada Oktober 2023, keduanya korban serta terduga pelakon setuju buat membagi keuntungan dengan pembagian 60: 40. Awal mulanya, penjualan mobil berjalan lembut.

Tetapi, pada transaksi keempat, korban hadapi hambatan dalam melakukan pelunasan sebab dana hasil transaksi keempat dekat Rp100 juta digunakan korban buat keperluan individu yang menekan. Sepatutnya duit Rp100 juta itu diserahkan ke terduga pelakon.

HRA tidak terima serta mengajak korban berjumpa di suatu kafe pada Senin( 19/ 2) dengan alibi memohon dorongan buat menggadaikan mobil. Setibanya di kafe, MMR langsung ditagih buat melunasi utang oleh HRA.

” Pelakon emosional serta kesimpulannya melaksanakan penyekapan terhadap korban, merampas segala benda kepemilikan korban, yang terdiri atas 3 buah hp, 1 tas, 1 dompet, serta beberapa duit dan dimulainya bermacam berbagai penyiksaan tersebut oleh pelakon serta sahabatnya, sampai pada kesimpulannya korban sukses kabur serta hadapi trauma berat yang mengusik kejiwaannya sampai hari ini,” jelas Normansyah.

Normansyah menyebut korban saat ini hadapi trauma berat. Apalagi, korban masih kerap kurang ingat ingatan sampai merasa panik terletak di dalam mobil.

” Keadaan korban masih kerap kurang ingat ingatan, sebagian memori lenyap, kadangkala tidur dalam kondisi mata terbuka, serta suka panik di dalam mobil sebab khawatir terdapat yang menjajaki,” ucapnya.

Trauma mendalam membuat korban kerap berteriak- teriak secara otomatis kala memandang mobil yang mirip dengan kepunyaan terduga pelakon. Korban juga enggan dirawat di rumah sakit.

” Gak ingin dirawat( di Rumah sakit), ketakutan. Rumah diteror nyaris masing- masing hari. Jadi ngungsi ke rumah kerabat. Masing- masing hari was- was seperti terdapat yang mengawasi,” ungkap Normansyah.

Kuasa hukum serta keluarga korban sudah memberi tahu permasalahan ini ke Polsek Duren Sawit, saat ini sudah dilimpahkan ke Polres Jakarta Timur. Normansyah juga memohon kafe yang jadi tempat peristiwa masalah( TKP) disegel buat mengamankan bukti- bukti.

” Kami memohon supaya kafe disegel supaya benda fakta tidak lenyap, sebab hingga dikala ini seluruh perlengkapan fakta masih belum disita dari mulai tabung gas 3 kilogram, asbak beling, tempat sampah besi, tang potong, serta lain- lain,” tegas Normansyah.

Normansyah pula memohon polisi bisa menghukum terduga pelakon dengan tidak hanya pasal penyekapan.

” Sedangkan tuntutan kami ke polres,( di antara lain) pasal yang dikenakan jangan hanya pasal penyekapan, tetapi masukkan pula pemerasan, pengancaman, penganiayaan, pelecehan intim, serta lain- lain,” ucapnya.

Sedangkan itu, Polres Metro Jakarta Timur menerangkan dikala ini grupnya masih melaksanakan penyelidikan.

” Masih sesi penyelidikan,” kata Kapolres Metro Jakarta Timur Nicolas Ary Lilipaly kepada beritaokewla, Selasa( 9/ 7/ 2024).

Kasat Reskrim Polres Metro Jakarta Timur AKBP Armunanto Hutahaean menyebut penyidik masih mengumpulkan perlengkapan fakta dalam permasalahan ini. Beberapa saksi masih ditilik buat dimintai penjelasan.

” Kami masih melaksanakan penyelidikan. Mengecek saksi- saksi terpaut masalah yang dilaporkan,” kata Armunanto dikala dihubungi terpisah.

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *