Sri Mulyani: Tidak Terdapat yang Bahagia Dipajaki, tetapi Ini Tugas

Sri Mulyani: Tidak Terdapat yang Bahagia Dipajaki, tetapi Ini Tugas

Sri Mulyani: Tidak Terdapat yang Bahagia Dipajaki, tetapi Ini Tugas!- Jakarta- Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati bicara tentang tugas berat Direktorat Jenderal Pajak( DJP) Departemen Keuangan dalam menghimpun pajak. Baginya, pekerjaan tersebut ialah suatu tanggung jawab besar.

Sri Mulyani memperhitungkan pekerjaan dalam mengurus pajak yang diemban DJP bukanlah kaleng- kaleng. Tidak hanya tanggung jawabnya yang besar, baginya beban yang ditanggung pula sangat berat. Perihal ini ditambah dengan anggapan publik terhadap DJP.

” Aku ketahui pekerjaan Kamu tidak gampang, bukan pekerjaan kaleng- kaleng istilahnya. Pekerjaan ini membagikan suatu tanggung jawab yang luar biasa besar serta pula memunculkan beban yang sangat- sangat besar,” kata Sri Mulyani, dalam sambutannya di kegiatan Spectaxcular, di Gelora Bung Karno( GBK), Jakarta, Pekan( 14/ 7/ 2024).

” Belum anggapan serta pemikiran publik kepada kita. Tidak terdapat orang, siapapun, yang bahagia dipajaki, tidak terdapat. Tetapi ini merupakan tugas konstitusi serta tugas negeri,” sambungnya.

Bukan cuma selaku abdi negeri yang melaksanakan tugas, baginya perihal ini pula dalam rangka pelayanan, di mana khasiat pajak hendak Kembali kepada warga itu sendiri.

” Jadi Kamu melaksanakan suatu tugas yang luar biasa. Tugas negeri amanat konstitusi yang tidak mengasyikkan publik tetapi khasiatnya luar biasa buat warga publik serta perekonomian. Itu tugas yang tidak gampang,” ucapnya.

Sri Mulyani berkata, Departemen Keuangan terus membersamai serta ikut bertanggung jawab terhadap keadaan perekonomian RI, baik dikala keadaan naik maupun turun. Dia juga menceritakan, pada pada tahun 1983 terjalin banjir minyak ataupun booming minyak, sampai biayanya naik dari US$ 12 jadi US$ 24. Pada kala itu, Indonesia pula melaksanakan apa yang diucap liberalisasi di zona keuangan.

Tidak hanya itu, posisi Indonesia yang secara geografis terletak di ring of fire membuat kemampuan bencana alam terjalin lumayan besar. Sri Mulyani meningkatkan, dengan terdapatnya pergantian hawa semacam dikala ini pula pengaruhi perekonomian.

Selanjutnya mulai tahun 2000 diisyarati dengan pergantian digital technology yang kian kilat sampai mengganti segala style hidup dan metode hidup serta ekonomi bekerja. Masih di abad ke- 20, dunia pula dilanda pandemi COVID- 19 selaku badai besar yang membuat ekonomi dunia terguncang.

” Serta itu penerimaan pajak tentu terpukul. Serta setelah itu kita mengalami krisis keuangan di Indonesia, krisis keuangan global. Jadi sahabat pajak seluruhnya menjajaki suatu episode di dalam perekonomian Indonesia yang dipengaruhi oleh ekonomi dunia,” kata ia.

” Di tiap naik, turun, gejolak ataupun lagi terjalin boom kita seluruh bertanggung jawab. Departemen Keuangan, Direktorat Jenderal Pajak, dalam sulit, dalam bahagia, dalam ups and downs, kamu merupakan institusi yang diandalkan,” ucap ia.

 

Comments

No comments yet. Why don’t you start the discussion?

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *