Kelompok Pemberontak Culik 50 Orang di Nigeria, Kebanyakan Perempuan

2 min read

Kelompok Pemberontak Culik 50 Orang di Nigeria, Kebanyakan Perempuan – Jakarta- Pejabat setempat berkata terduga kelompok gerilyawan Islam menculik 50 orang, sebagian besar wanita, di timur laut Nigeria. Penculikan massal terkini oleh kelompok ini sudah melancarkan pemberontakan sepanjang lebih dari satu dekade terakhir.

Dikutip Reuters, Kamis( 7/ 3/ 2024), Pejuang Boko Haram serta Negeri Islam Provinsi Afrika Barat( ISWAP) sebagian besar beroperasi di negeri bagian Borno di timur laut, menargetkan pasukan keamanan serta masyarakat sipil. Perihal ini membuat puluhan ribu orang mengungsi.

Insiden terkini terjalin pada hari Senin di wilayah terpencil Gamboru, yang berbatasan dengan Chad serta Kamerun. Perihal itu dibeberkan oleh seseorang pejabat Satuan Tugas Gabungan Sipil, yang menolong tentara memerangi para jihadis.

Pejabat tersebut, yang menolak disebutkan namanya sebab ia tidak berwenang buat berdialog kepada media, berkata kalau kelompok yang terdiri dari paling tidak 50 orang dari suatu kamp pengungsi internal, berangkat buat mengumpulkan kayu bakar di tepi Danau Chad.

Mereka setelah itu disergap oleh orang- orang bersenjata serta disuruh melintasi mengarah negeri orang sebelah Chad, kata pejabat itu, seraya meningkatkan kalau 3 wanita yang diculik sukses melarikan diri.

Tentara Nigeria tidak menjawab permintaan pendapat terpaut penculikan ini.

Falmata Bukar, salah satu dari 3 perempuan yang melarikan diri, berkata kepada Reuters lewat telepon kalau orang- orang bersenjata sudah” mengepung kami serta kami dimohon buat menjajaki mereka ke semak- semak.” Ia setelah itu melarikan diri bersama 2 orang yang lain.

Barkindo Saidu, kepala tubuh darurat Borno, berkata ia lagi melaksanakan ekspedisi ke wilayah tersebut buat memperhitungkan suasana tetapi belum bersedia membagikan pendapat serta melaporkan orang- orang tersebut lenyap. Tubuh ini bertanggung jawab atas kamp- kamp yang menampung ribuan masyarakat Nigeria yang mengungsi akibat pemberontakan.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours