Eropa Lolos dari Kiamat Tenaga, Malapetaka Baru Telah Menanti

3 min read

Eropa Lolos dari Kiamat Tenaga, Malapetaka Baru Telah Menanti- Jakarta, beritaokewla.com Indonesia- Eropa saat ini mempunyai kapasitas penyimpanan gas yang melimpah, paling tinggi selama masa. Kelimpahan gas ini menimbulkan harga pasar grosir anjlok, serta tagihan tenaga rumah tangga turun ke tingkatan saat sebelum invasi besar- besaran Rusia ke Ukraina.

Para pakar sudah memperingatkan kalau melemahnya pasar gas serta listrik dan menyusutnya tagihan listrik malah ialah tanda- tanda buruknya perekonomian yang bisa bersinambung sampai dekade selanjutnya.

” Apakah krisis tenaga telah berakhir? Tidak,” kata Tomas Marzec- Manser, kepala analisis gas di penyedia informasi ICIS, semacam dilansir dari The Guardian, Jumat( 5/ 4/ 2024).” Bagi aku, kami lagi mengelola krisis ini. Tetapi cerminan ekonomi yang lebih luas sudah jadi perihal yang kurang baik.”

Sepanjang lebih dari satu dekade saat sebelum invasi Ukraina pada Februari 2022, jaringan pipa Rusia ialah salah satunya sumber gas impor terbanyak di Eropa. Sehabis serbuan Moskow, impor ini turun 2 pertiga dari puncaknya pada tahun 2019, menimbulkan guncangan pasar yang memforsir harga grosir nyaris 10 kali lipat dari tingkatan saat sebelum krisis.

Dikala ini ada isyarat jelas kalau krisis pasokan gas yang awal kali timbul sehabis pandemi, serta bertambah sehabis perang Rusia terhadap Ukraina, mulai menampilkan isyarat mereda.

Bagi tubuh industri Gas Infrastructure Europe, Daratan Biru sudah bangkit dari masa dingin keduanya tanpa akses terhadap pasokan Rusia dengan cadangan gas yang menggapai rekor penuh sebesar 59%. Ini berkat impor pipa dari Norwegia serta kargo lewat laut dari AS.

Bagi ICIS, simpanan gas hendak terisi 95% pada dini September tahun ini, jauh di atas sasaran Uni Eropa buat mengisi sarana mereka sampai 90% pada November. Kelimpahan gas ini berarti harga pasar hendak terus turun.

Ditaksir dini menampilkan kalau harga gas acuan Eropa bisa jadi turun ke rata- rata 28, 32 euro/ MWh sepanjang bulan- bulan masa panas dari April sampai September, turun lebih dari 17% dari rata- rata masa panas tahun kemudian, tetapi masih lebih dari 2 kali lipat rata- rata 11, 58 euro/ MWh yang tercatat pada masa panas 2019.

Buat pasar listrik, harga acuan diperkirakan turun lebih dari sepertiga dibanding masa panas kemudian jadi rata- rata 63, 18 euro/ MWh antara April serta September, angka masa panas terendah semenjak tahun 2020.

Kemerosotan pasar tenaga Eropa sudah meluas sampai ke zona rumah tangga. Di Inggris, batas harga tenaga yang diresmikan oleh regulator Ofgem, yang menetapkan harga maksimum yang bisa dikenakan oleh pemasok per unit gas ataupun listrik, turun sebesar 238 poundsterling jadi 1. 690 poundsterling buat tagihan bahan bakar ganda tahunan pada dini minggu ini, terendah sepanjang 2 tahun terakhir.

” Namun harga yang lebih rendah saja tidak lumayan buat mengakhiri krisis tenaga,” bagi Marzec- Manser.” Terdapat cerminan ekonomi yang lebih luas yang butuh dipertimbangkan.”

Tumbangnya harga- harga di pasar baru- baru ini sebagian diakibatkan oleh kesuraman perekonomian yang diakibatkan oleh krisis tenaga itu sendiri, katanya. Meningkatnya tagihan tenaga sudah merangsang inflasi di negara- negara besar, yang menimbulkan krisis bayaran hidup serta memperlambat permintaan konsumen terhadap bahan- bahan baru.

Perihal ini pada gilirannya sudah kurangi kegiatan ekonomi di pusat- pusat industri Eropa, serta menghalangi permintaan gas dari industri berat. Marzec- Manser memperkirakan permintaan gas industri hendak senantiasa 20% di dasar tingkatan saat sebelum pandemi tahun ini.

Link Terkait :

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours