Negara Ini Mau Bangkrut, Harga BBM Naik 500%-Listrik 25%

2 min read

Negeri Ini Ingin Bangkrut, Harga BBM Naik 500%- Listrik 25% Jakarta, beritaokewla. com Indonesia- Kenaikan harga bahan bakar sebesar 500% hendak mulai berlaku di Kuba pada pekan ini, satu bulan lebih lelet dari rencana dini.

Dikutip AFP, Kamis( 29/ 2/ 2024), Menteri Keuangan Vladimir Regueiro mengumumkan lewat juru bicara pemerintah kalau harga yang lebih besar hendak mulai berlaku pada Jumat, 1 Maret 2024.

Harga listrik hendak naik sebesar 25% dari bertepatan pada yang sama untuk konsumen terbanyak di negeri itu.

Havana sudah mengumumkan peningkatan harga bahan bakar 5 kali lipat mulai 1 Februari selaku bagian dari serangkaian langkah yang berupaya kurangi defisit anggaran negeri yang dikelola komunis itu.

Tetapi, peningkatan tersebut ditunda sehabis terjalin” insiden keamanan siber” bulan kemudian. Sebagian hari setelah itu, Menteri Ekonomi Alejandro Gil dibebastugaskan.

Harga satu liter bensin reguler hendak naik dari 25 peso ataupun dekat Rp7. 000 jadi 132 peso ataupun dekat Rp37. 000, sebaliknya harga bensin premium hendak melonjak dari 30 peso ataupun Rp8. 300 jadi 156 peso ataupun Rp43. 600 per liter.

Tetapi, harga buat zona angkutan universal hendak senantiasa sama, serta peningkatan harga gas alam masih tertunda.

Pihak berwenang pula memerintahkan turis membayar bahan bakar dalam mata duit asing.

Negeri berpenduduk 11 juta jiwa ini hadapi krisis ekonomi terburuk semenjak runtuhnya blok Soviet pada tahun 1990- an akibat pandemi Covid- 19, pengetatan sanksi AS dalam sebagian tahun terakhir, serta kelemahan struktural dalam perekonomian.

Bagi ditaksir formal, perekonomian Kuba menurun 2 persen pada tahun 2023, sedangkan inflasi menggapai 30%. Ahli independen berkata perihal ini bisa jadi ialah ditaksir yang sangat rendah.

Ada kekurangan bahan bakar serta kebutuhan pokok yang lain yang kronis, serta pemerintah mensubsidi nyaris seluruh benda serta jasa yang disantap oleh warga Kuba.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours