Kenangan Terakhir Ortu soal Indriana Korban Pembunuhan Cinta Segitiga

3 min read

Kenangan Terakhir Ortu soal Indriana Korban Pembunuhan Cinta Segitiga Jakarta – Indriana Dewi Eka Saputri (24) dibunuh oleh Devara Putri Prananda (DP), Didot Alfiansyah (DA), dan Muhammad Reza (MR), dengan motif cinta segitiga. Orang tua korban, Endang Tatik (50) mengenang Indriana sebagai sosok yang perhatian kepada orang tua.
“Sama orang tua juga baik, benar-benar perhatian banget, makanya dia kerja keras mikirin orang tuanya. Namanya juga ortunya kerjanya ngojek dia yang maklumi. Bantu-bantu ortunya pengen bahagiain ortunya. Itu cita-citanya pengen bahagiain ortunya,” kata Endang saat ditemui detikcom di kediamannya di Cipinang, Jakarta Timur, Senin (4/3/2024).

Indriana adalah anak semata wayang Endang. Di mata ibunya itu, Indri, sapaan Indriana, selalu terbuka kepadanya.

“Kalau sama saya, semua apa pun cerita sama saya. Jadi mau makan apa, di mana, selalu kasih kabar,” imbuhnya.

Endang kaget mendengar kabar Indri ditemukan tewas. Ia pun tak menyangka penyebab kematian Indri karena masalah dengan pacar, Didot.

“Nggak ada masalah-masalah gitu. Kalau ada masalah dia tetep cerita tapi nggak ada masalah. Kalo sama cowoknya juga nggak ada masalah. Ceritanya baik-baik aja,” ujarnya.

Tak Percaya Dibunuh

Diketahui, Indri dibunuh di Kabupaten Bogor pada Rabu, 20 Februari 2024, oleh Muhammad Reza yang ternyata adalah seorang pembunuh bayaran. Reza disewa pasangan kekasih, Devara Putri dan Didot Alfiansyah, untuk menghabisi nyawa Indri.

Pangkal persoalannya adalah Didot juga berpacaran dengan Indri. Devara yang cemburu meminta Didot melenyapkan Indri. Devara dan Didot lantas bersepakat menyewa pembunuh bayaran untuk membunuh Indri.

Jenazah Indri awalnya ditemukan pada Minggu, 25 Februari 2024, di Kota Banjar, Jawa Barat (Jabar). Kondisinya mengenaskan terbungkus selimut di pinggir jurang.

Ayah korban, Muhammad Roi (64) mengatakan istrinya mendapat kabar ada jenazah ditemukan dengan ciri dan identitas Indri. Orang tua sempat tak percaya dengan informasi tersebut.

“Dihubungi polisi (ke) nomor HP ibu, ditemukan jenazah ciri-cirinya gini, identitasnya gini. Awalnya ibu nggak percaya, lalu polisi datang mencocokkan data kalau itu benar Indri,” kata Roi kepada detikcom.

Tentang sosok si Didot, Roi mengaku pernah bertemu ketika diajak Indri. Namun peristiwa itu sudah cukup lama terjadi.

“Sudah setahunanlah. Puasa tahun lalu saya ketemu pacarnya. Sering buka puasa bareng juga,” kata Roi.

Motif Pembunuhan

Jasad Indriana ditemukan terbungkus selimut di pinggir jurang, tepatnya di belakang Tugu Patung Gajah di Dusun Cilengkong RT 17 RW 9, Desa Neglasari, Kecamatan Banjar, Kota Banjar, pada Minggu (25/2). Korban dibunuh di Jalan Bukit Pelangi, Babakanmadang, Kabupaten Bogor, pada Rabu (20/2).

Indri tewas dibunuh sejoli gara-gara cinta segitiga maut. Didot ingin kembali berpacaran dengan Devara. Namun, Devara memberi sayarat Indri harus dibunuh.

Pembunuhan ini diotaki sejoli Devara Putri (DP) dan Didot Alfiansyah (DA). Mereka berdua menyewa pembunuh bayaran bernama Muhammad Reza (MR) untuk mengeksekusi korban.

“Kira-kira seperti itu (cinta segitiga). Jadi karena cemburu kemudian melakukan ini,” ujar Direktur Kriminal Umum (Dirkrimum) Polda Jawa Barat Kombes Surawan usai olah TKP di Jl Bukit Pelangi, Babakanmadang, Kabupaten Bogor, Jumat (1/3).

Indriana dibunuh di Babakanmadang, Kabupaten Bogor. Saat itu, Dia diajak jalan-jalan ke kawasan puncak oleh Didot dan Reza. Usai Reza mengeksekusi India, tiga tersangka membuang jasadnya di Banjar, Jawa Barat.

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours