Manusia Flores Masih Berkeliaran, 2 Pakar Beberkan Buktinya

2 min read

Manusia Flores Masih Berkeliaran, 2 Pakar Beberkan Buktinya – Jakarta, beritaokewla.com Indonesia- Manusia Flores diprediksi masih terdapat serta hidup berkeliaran. Perihal ini apalagi hingga jadi bahan perdebatan di golongan pakar antropologi.

Homo floresiensis ataupun kerap diucap manusia Flores mempunyai identitas semacam hobbit dalam cerita fiksi The Lord of the Rings karangan Tolkien. Sebab badannya yang pendek cuma 106 centimeter, sedangkan karakteristik yang lain merupakan otak berdimensi kecil, tidak memiliki dagu, serta telapak kakinya rata.

Dia diyakini sudah punah semenjak puluhan ribu tahun kemudian. Tetapi temuan pada 2004 menimbulkan persoalan baru.

Para kelompok arkeolog menciptakan serpihan ataupun fosil yang diyakini selaku Homo floresiensis di Liang Bua, gua besar yang terletak di Kepulauan Flores. Fosil diyakini berasal dari 12. 000 tahun kemudian.

Dikala itu, peradaban manusia diyakini telah cukup modern. Manusia telah dapat melaksanakan kegiatan berkebun, berternak, memelihara fauna sampai mempunyai keyakinan semacam agama.

Dari penemuan tersebut timbul perbandingan komentar antara para antropolog, Sehabis 18 tahun dari penemuan 2004 itu, antropolog Gregory Forth mengatakan manusia flores masih terdapat sehabis dekat 30 masyarakat lokal suku Lio bersaksi memandang keberadaan Homo floresiensis.

Para masyarakat lokal menyebutnya selaku separuh manusia separuh kera. Forth meyakini bila makhluk tersebut merujuk pada Homo floresiensis yang masih tersisa.

Tetapi nyatanya perkataan Forth dibantah periset Smithsonian Institution, Matthew Tocheri. Ia meragukan hipotesis keberadaan manusia kerdil tersebut.

” Aku tidak hendak menghabiskan waktu buat mencari ketahui keberadaan mereka. Telah tentu mereka sudah punah,” ucapnya, dilansir dari IFLScience, Kamis( 29/ 2/ 2024).

Ia menarangkan sesuatu spesies bisa bertahan di tengah populasi bila jumlahnya menggapai angka tertentu. Tetapi bila manusia flores cuma nampak oleh 30 masyarakat lokal Lio sangat kecil buat bertahan di tengah manusia modern.

Statment Tocheri pula disetujui ilmuwan Flinders University bernama Corey Bradshaw.” Buat hitung- hitungan dasarnya, 50 orang efisien diperlukan buat menjauhi kepunahan suatu spesies. Ini setara dengan populasi 250 hingga 500 orang,” kata Bradshaw.

Link Terkait :

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours