Timnas Indonesia U-23 Gagal Juara, Netizen: Takut Pialanya Ditahan Bea Cukai

2 min read

Timnas Indonesia U- 23 Kandas Juara, Netizen: Khawatir Pialanya Ditahan Bea Cukai- Timnas Indonesia U- 23 gagal melaju ke babak final Piala Asia U- 23 2024. Di babak semifinal, pasukan Shin Tae- yong dikalahkan Uzbekistan dengan skor 0- 2, Senin( 29/ 4) malam di Abdullah bin Khalifa Stadium, Doha.

Kekalahan Timnas Indonesia U- 23 memunculkan rasa kecewa publik sepak bola Indonesia. Di platform media sosial, sejumlah netizen mengungkap rasa jengkel serta pilu atas hasil pertandingan tadi malam.

Banyak netizen yang menyalahkan wasit Shen Yinhao, tetapi terdapat netizen yang mencuitkan guyonan pasca kekalahan Timnas Indonesia U- 23.

Salah satu netizen dengan user akun@plisitin mencuitkan guyonan terpaut kekalahan Timnas Indonesia U- 23. Cuitan itu menyinggung institusi Bea Cukai yang belum lama pula jadi sorotan publik.

” indonesia terencana kalah dari uzbekistan, soalny khawatir nanti piala sama hadiahnya ditahan sama bea cukai,” cuit akun tersebut, semacam dilansir Selasa( 30/ 4).

Cuitan ini pasti saja menemukan reaksi dari netizen.” Menang tahun 2024, pialanya baru diterima tahun 2026, disuru memohon maap pula sebab gak tau tata metode pengurusan,” sindir akun yang lain.

Lebih dahulu publik menyoroti kinerja Bea Cukai di beberapa kasus viral, salah satunya soal perlengkapan belajar anak SLB.

Lebih dahulu, perlengkapan belajar dorongan dari industri OHFA Tech Korea Selatan( Korsel) ditahan oleh Bea Cukai semenjak 18 Desember 2022, apalagi dikenakan bea masuk ratusan juta.

Sementara itu perlengkapan belajar itu ialah hibah yang diberikan industri Korea ke SLB di Indonesia.

Bagi Direktur Jenderal Bea serta Cukai Departemen Keuangan Askolani, memanglah sepatutnya benda hibah itu tidak dikenakan bea masuk.

Ia mengakui terdapat kesalahpahaman, sehingga dikenakan bea masuk sampai ratusan juta.

” Ini perkaranya tidak berbicara dengan baik sehingga menyikapinya kurang cocok,” ucap Askolani.

Permasalahan ini viral sehabis guru SLB- A Pembina Tingkatan Nasional, Rizal yang mengemukakan terdapatnya perlengkapan dorongan yang ditahan oleh pihak Bea Cukai Lapangan terbang Soekarno- Hatta.

Apalagi, dirinya ditagih bea masuk ratusan juta dikala mau mengambil benda tersebut. Curhatan ini jadi viral di media sosial serta jadi sorotan publik.

” SLB aku pula menemukan dorongan perlengkapan belajar buat tunanetra dari industri Korea. Eh cocok ingin diambil di Bea Cukai Soetta suruh bayar ratusan juta. Mana denda gudang per hari. Dari tahun 2022 jadi tidak dapat keambil. Ngendep di situ buat apa tidak khasiat pula,” kata ia.

Link Terkait :

You May Also Like

More From Author

+ There are no comments

Add yours